BEKASI - Ormas Pemuda Pancasila (PP) melakukan aksi anarkis di depan Kantor Al
Ijarah, sebuah perusahaan finance, di Roko Suncity, Jalan Mayor M Hasibuan Blok
A26, Kelurahan Margajaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Dari laporan yang didapatkan puluhan Ormas PP datang menggunakan dua mobil bak, satu mobil sedan, dan satu mobil jeep, yang langsung berteriak dengan membawa sejumlah bambu serta sempat melakukan pemukulan ke sebuah mobil.
Beruntung, sejumlah anggota kepolisian berpakaian preman yang sudah berjaga di lokasi dapat menghentikan aksi anarkis. Anggota kepolisian pun sempat meletuskan senjata api sebanyak tiga kali sebagai tembakan peringatan.
Setelah letusan senjata petugas, puluhan anggota PP pun berhenti melakukan aksi anarkisnya dan menempuh jalur mediasi.
Menurut Komandan Inti PP Kota Bekasi, Rafael Tumbaleka, kedatangannya ke kantor Finance Al Ijarah dilakukan atas dasar kekeluargaan. Alasannya, mereka sudah mengambil kendaraan salah satu anggotanya secara tidak manusiawi.
"Kita hanya tidak menerima cara mereka mengambil mobil jenis Daihatsu Grand Max B 9905 FAC mobil jenis pick-up warna hitam dengan cara menurunkan orang di pinggir jalan," kata Rafael, Senin (30/9/2013).
Dikatakannya, kejadian pengambilan kendaraan ini terjadi di daerah Mampang, Jakarta Selatan. "Saat itu mobil sedang kirim barang, semua barang diturunkan paksa," ujarnya.
Dia pun menegaskan, jika temannya tersebut salah dengan menunggak angsuran, tak perlu melakukan aksi tidak manusiawi. "Sahabat kita memang nunggak dua bulan. Kita akui salah, tapi kenapa caranya tidak manusiawi," katanya.
Usai mediasi, pihak Al Ijarah akhirnya menyerahkan mobil yang sempat disita dengan ketentuan angsuran harus segera dibayarkan.
Dari laporan yang didapatkan puluhan Ormas PP datang menggunakan dua mobil bak, satu mobil sedan, dan satu mobil jeep, yang langsung berteriak dengan membawa sejumlah bambu serta sempat melakukan pemukulan ke sebuah mobil.
Beruntung, sejumlah anggota kepolisian berpakaian preman yang sudah berjaga di lokasi dapat menghentikan aksi anarkis. Anggota kepolisian pun sempat meletuskan senjata api sebanyak tiga kali sebagai tembakan peringatan.
Setelah letusan senjata petugas, puluhan anggota PP pun berhenti melakukan aksi anarkisnya dan menempuh jalur mediasi.
Menurut Komandan Inti PP Kota Bekasi, Rafael Tumbaleka, kedatangannya ke kantor Finance Al Ijarah dilakukan atas dasar kekeluargaan. Alasannya, mereka sudah mengambil kendaraan salah satu anggotanya secara tidak manusiawi.
"Kita hanya tidak menerima cara mereka mengambil mobil jenis Daihatsu Grand Max B 9905 FAC mobil jenis pick-up warna hitam dengan cara menurunkan orang di pinggir jalan," kata Rafael, Senin (30/9/2013).
Dikatakannya, kejadian pengambilan kendaraan ini terjadi di daerah Mampang, Jakarta Selatan. "Saat itu mobil sedang kirim barang, semua barang diturunkan paksa," ujarnya.
Dia pun menegaskan, jika temannya tersebut salah dengan menunggak angsuran, tak perlu melakukan aksi tidak manusiawi. "Sahabat kita memang nunggak dua bulan. Kita akui salah, tapi kenapa caranya tidak manusiawi," katanya.
Usai mediasi, pihak Al Ijarah akhirnya menyerahkan mobil yang sempat disita dengan ketentuan angsuran harus segera dibayarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar